Ngobrol bareng....

Berasal

Selasa, 01 September 2009

Episode Terahir

Episode terahir itu pasti happy ending kah?
Si baik akan menikah dengan pasangannya, dan si jahat sadar dan mengakui kesalahannya. Semua tersenyum dan tampak bahagia dan tulisan muncul dengan besar-besar The End. Sekian.

Aku nggak suka sinetron, dan kalau pun terpaksa nonton itu penasaran episode pertama terus nunggu kapan episode terahirnya tapi kok yah, tak perhatiin tuch sinetron di tipi ndak rampung-rampung toh? Meh kesel tenan setiap ganti chanel yang muncul wajah merah padam yang di close up dengan mimik sejutek-juteknya, atau pemeran protagonis yang lagi nangis-nangis dan terus-terusan di curangin. Kalau begitu nonton tipi itu bukan menjadi hiburan malah bikin emosi. Terus ya ampun badan sensor kerja apa? Koq masih sering menampilkan adegan-adegan yang sangat-sangat tak mendidik. Yaiyah lihat aja semua stasiun kayaknya pada punya sinetron srtipping, mungkin capek kali yah nyensorin semua tanyangan yang mesti tayang besok. Atau jangan-jangan…

Yawes, tinggkalkan saja lah masalah sensor menyensor itu. Aku pengen ngebahas episode terahirnya BBF saja, serial dari korea yang cowoknya lebik cantik dari pada ceweknya hihi. Ahirnya Geum Jan Di dilamar sama Gu Jun Pyo. Terus Chu Ga-eul jadi guru Tk menjadi orang pertama yang di kunjungin so Yi-jung yang baru pulang dari Swedia yang berarti mereka saling menyukai dan jadian. Dan Woo bin nggak di tanyangin dah emang tuh orang sedikit ambil peran sih, nggak tahu pokoknya dia juga bahagia dech. Ibunya Jun Pyo yang kayak nenek sihir itu ahirnya bisa tersenyum tulus juga sambil nyuapin makanan untuk sang suami yang berangsur sembuh.


Oh yah satu lagi Ji Hoo jadi dokter, so dia bisa lanjutin klinik kakeknya. Indosiar kemarin malem udah nanyangin dan sekarang nayangin lagi. Tapi tetep aja aku juga nonton ulang, akupun punya dvdnya dan udah aku nonton berulang-ulang juga. Ceritanya banyak menginspirasi aku dan terutama para pemainnya yang enak di pandang. Bahwasannya harta tak bisa dan tak akan bisa mengambil alih dari kesepian yang kau rasa, kau bisa membeli apapun dengan hartamu dan melupakan bahwa ada sesuatu di hati terdalammu untuk menjadi orang yang dicintai dan mencintai bukan karena embel-embel hartamu tapi pure dari kau yang bernama manusia.

Akupun mengharapkan Episode Terahir hidupku dengan happy ending: Khusnul Khotimah. Meski aku tahu yang terpenting bukan hasilnya tapi prosesnya. Proses menjadi manusia yang lebih baik, dan aku kira ketika proses di jalankan dengan baik, hasil yang akan diberikan oleh Tuhan adil adanya.